Helda Nita
Jurusan
PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan
07
September 2013
Coca Cola dalam Renungan Kehidupan
Bicara
mengenai kehidupan, maka kita juga akan berbicara mengenai banyak hal.
Sebab dalam kehidupan ada banyak hal yang
akan saling memiliki keterkaitan satu sama lain, diantaranya diri manusia itu
sendiri, tujuan hidup yang akan dicapainya, dan bagai mana cara mewujudkan
tujuan hidup yang ingin dicapai tersebut. Cita-cita atau tujuan hidup
ini hanya bisa diraih jika kita memiliki
motivasi yang kuat dalam diri kita . Tanpa motivasi apapun, sulit sekali
untuk menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri,
memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin
sebagian besar, orang tidak tahu pasti bagaimana cara membangun
motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat
dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Hal ini bisa saja terjadi karena kita tidak memahami makna motivasi
sebenarnya. Pada hakikatnya, setiap individu mungkin memiliki jawaban
tersendiri sesuai dengan pemahaman pribadi masing-masing. Namun dalam essay ini,
Penulis beranggapan bahwa Motivasi itu adalah sebuah alasan ataupun latar
belakang yang mendasari mengapa
perbuatan itu dilakukan oleh seseorang.
Senada dengan itu, ada pendapat yang dikemukakan oleh
Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor
maupun teori motivasi kontemporer, mengatakan bahwa Seseorang
dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki
alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Namun Dalam Essay kali ini, penulis tidak
akan membahas mengenai pengertian motivasi tapi lebih kepada melihat sisi lain
dari motivasi tersebut yakni berkaitan
dengan motivasi apa saja yang dibutuhkan agar kita menjadi pribadi yang
terbaik. Oleh karena itu Penulis memilih judul “CoCa Cola dalam Renungan
Kehidupan”.
Coca Cola
dijadikan sebagai objek penganalogian dalam essay ini, karena dianggap memiliki
hubungan yang dekat dan berharap lebih komunikatif untuk dipahami pembaca. Perlu
kita pahami bahwa dalam kehidupan seseorang, motivasi tidak hanya harus senantiasa
berasal dari dalam diri individu itu sendiri, namun motivasi dari luar yakni
dari lingkungan juga memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang.
Terinspirasi dari sebuah anekdok yang penulis baca, mengisahkan 3 botol coca
cola yang diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk
datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang
berbeda untuk pendistribusian. Pemberhentian pertama adalah sebuah warung kecil.
Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak biasa bersama
dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp.4.000,00. Pemberhentian kedua
adalah pusat perbelanjaan besar. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas
supaya dingin dan dijual dengan harga Rp.7.500,00. Pemberhentian terakhir
adalah hotel bintang lima yang sangat
mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana tidak ditempatkan di rak atau
di dalam kulkas tapi hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal
berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka
kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan
menyajikannya ke pelanggan dengan harga Rp.60.000,00.
Dari uraian
diatas, pertanyaan bagi diri kita semuanya adalah Mengapa ketiga kaleng coca
cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang
sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?
Nah dari cerita ini kita bisa menganalogikan kehidupan coca cola tersebut dengan
kehidupan seorang manusia. Ketika seorang manusia berada di lingkungan yang
penuh akan motivasi terhadap dirinya, maka dia akan memiliki daya jual yang
tinggi karna skill yang dimiliki sangat dihargai dan patut mendapat apresiasi.
Ini sama halnya dengan coca cola yang diturunkan di hotel bintang lima tadi. Namun
sebaliknya ketika motivasi dalam dirinya tidak didukung dengan lingkungan
sekitarnya maka akan sangat sulit untuk mengeksplor segala potensi yang ada
dalam dirinya. Ini sama hal nya dengan coca cola di warung tadi. Hal ini dikarenakan tidak adanya wadah yang
memberikan kesempatan dan memperlihatkan kepada dunia potensi yang dimiliki.
Kenyataan seperti
ini juga pernah di alami oleh seorang Motivator hebat asal Australia yang bernama Nick Vujicic.
Beliau adalah seorang yang terlahir dalam keadaan yang serba kekurangan, beliau
menderita gangguan Tetra-amelia langka yakni tanpa kaki, hilang kedua lengan di
tingkat bahu, dengan dua kaki kecil yang salah satu memiliki dua jari kaki. Hidupnya
penuh dengan kesulitan dan kesulitan. Salah satunya ketika Ia dilarang oleh
hukum negara bagian Victoria untuk mengikuti sekolah utama karena cacat fisik,
meskipun ia tidak mengalami gangguan mental. Ketika itu Nick masih memiliki
motivasi yang kuat untuk menuntut ilmu meski dalam keadaan seperti itu. Namun
motivasi dari luar tidak mendukung buktinya Dia ditindas di sekolahnya.
Dan karena sangat tertekan, pada usia pada
usia 10 tahun, ia mencoba untuk menenggelamkan dirinya dalam 4 inci air,
tapi tidak meninngal dan justru dengan
peristiwa itu tumbuhlah rasa cinta dari orang tuanya.
Sebuah titik
balik penting dalam hidupnya adalah ketika ibunya menunjukkan artikel surat
kabar tentang seorang pria dengan cacat berat. Ini membuka pikirannya untuk
menyadari bahwa ia bukan satu-satunya dengan perjuangan besar. Seiring
berjalannya waktu, Nick mulai mendapat kepercayaan dari lingkungan sekitar
untuk menunjukkan potensi yang ada dalam dirinya. Sampai akhirnya Ia berhasil
menciptakan berbagai prestasi gemilang sampai akhirnya menjadi seorang motivator
hebat seperti sekarang. Nick yang
dahulunya hanyalah seorang yang serba kekurangan sekarang telah menjelma
menjadi bintang yang dikagumi oleh banyak orang. Hal itu tidak akan mungkin terjadi jika tidak
adanya dua motivasi, yakni motivasi
internal yang berasal dari dalam diri sendiri dan motivasi eksternal yang
diberikan oleh lingkungan sekitar yang telah memberikannya kesempatan
selayaknya manusia normal lain sehingga Ia bisa memberikan motivasi kepada
berjuta-juta orang yang telah mendengar pidatonya.
Dari kedua
kisah inspiratif tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwasanya motivasi
dan rasa optimisme sangat diperlukan untuk menjalani hidup ini. Rasa optimisme
merupakan persembahan yang terbaik dalam hidup ini, tidak ada sesuatu yang
terjadi dan mengalir begitu saja karna
semuanya pasti memiliki maksud dan tujuan. Mungkin saja pada awalnya kita
mengalami kegagalan, namun ketika kita melihat sisi lain dari kegagalan itu
maka kita akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Dan tidak dapat
dipungkiri bahwa faktor Lingkungan kita dapat
mencerminkan harga kita . Lingkungan berbicara tentang bagaimana orang-orang sekitar
kita dalam memberikan motivasi dari luar bagi diri kita untuk menjadi yang
lebih baik dalam hidup ini. Sebab apabila kita berada di lingkungan yang bisa
mengeluarkan yang terbaik dari diri kita , maka kita akan menjadi cemerlang.
Tapi jika kita berada di lingkungan yang mengkerdilkan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil. Karena faktanya Orang
yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama + lingkungan yang berbeda =
Nilai Yang pasti Berbeda.