Spiritual dan Kemerdekaan
Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya. Merdeka bukanlah sesuatu yang dapat diraih sesederhana membalikkan
telapak tangan. Merdeka diraih dengan cucuran darah dan air mata anak bangsa. Usaha
demi usaha dilakukan hanya untuk satu tujuan yaitu memiliki ibu pertiwi dengan
sepenuhnya tanpa diinjak lagi oleh mereka yang menyebut diri sebagai penguasa.
Namun ternyata usaha yang sudah sangat maksimal tidak begitu saja dapat meraih kemerdekaan. Ada kekuatan lain yang
perlu kita pahami keberdaannya. Dialah kekuatan doa dari para pejuang bangsa.
Dengan campur tangan Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa, semua doa-doa yang
disemogakan diwujudkan oleh Allah SWT. Dalam pandangan agama, manusia hanya bisa berencana dan berusaha secara
maksimal. Tercapainya atau tidaknya suatu usaha yang diperjuangkan sangat bergantung
kepada iradat atau kehendak Allah SWT. Dengan kehendak Allah SWT., maka tidak
ada suatu kekuatan apapun yang bisa menghalanginya (Laa hawlawala quwwata
illa billah). Semua perjuangan dirahmati sehingga membawa buah kemenangan.
Awamnya saja jika kita telaah bagaimana kekuatan bambu runcing akan mengalahkan
senjata meriam dengan kekuatan baja yang dimiliki oleh kolonial. Bagaimana
pejuang-pejuang kita yang jumlahnya yang mungkin tidak sebanding dengan pihak
musuh dapat mengibarkan bendera kemenangan pada akhirnya. Semua kenyataan
inilah yang hendaknya membuka pemikiran kita bahwa ada kekuatan yang melebihi
dari kekuatan apapun yang tidak akan ada yang mampu menandingi Nya yakni
kekuasaan Allah SWT.
“Wahai orang-orang yang beriman ingatlah pada nikmat Allah yang
diberikan kepadamu, ketika suatu kaum mencengkramkan tangannya berbuat jahat
kepadamu, lalu Allah mencegah/ menyingkirkan tangan mereka (menyelamatkanmu),
dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang
beriman itu bertawakkal” (Q.S
Al-Maidah:11). Telah dijelaskan Allah SWT. Bahwa Dia-Nya Allah bersama orang-orang
yang sedang berjuang untuk negaranya. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan
Indonesia tidaklah muncul begitu saja, namun melalui proses perjuangan panjang
yang telah mendahuluinya. Kedatangan
bangsa Eropa yang tidak bersahabat yang datang membawa bedil dan meriam
dengan pendekatan perang dengan semboyan Gospel-Gold-Glory (penyebaran
kristenisasi, mencari kejayaan/eksploitasi dan mencari daerah jajahan/
kejayaan). Dengan politik Devide et Impera memecah belah masyarakat di
Indonesia, sedikit demi sedikit menguasai perjuangan Indonesia ini. Umat islam
sangat berkontribusi salamperjuangan kemerdekaan. Perjuangan umat Islam dalam melawan penjajahan kolonial dimulai dari
kerajaan-kerajaan, dan kemudian diteruskan oleh perjuangan rakyat semesta yang
dipimpin oleh sebagian besar oleh para ulama.
Ajaran Islam yang dipeluk oleh sebagian besar rakyat Indonesia
telah memberikan kontribusi besar, serta dorongan semangat dan sikap mental
dalam perjuangan kemerdekaan. Tertanamnya “Ruhul Islam” yang didalamnya
memuat antara lain:
1.
Jihad
fi sabilillah, telah
memperkuat semangat rakyat untuk berjuang melawan penjajah. Dengan semangat jihad, umat akanmelawan penjajah dan
dzolim.
2.
Izin
berperang dari Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Hajj: 39, telah
diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, sesungguhnya mereka itu
dijajah dan ditindas, Maka Allah akan
membela mereka.
3.
Symbolbegrijipen (simbol yang menggerakkan rakyat) yaitu Allahu Akbar, yang selalu
berkumandang dalam era perjuangan umat islam di Indonesia.
4.
Khubul
wathon minal Iman, cinta tanah
air sebagian dari iman, menjadikan semangat patriotik bagi umat Islam dalam
melawan penjajahan.
Berbicara mengenai kemerdekaan maka kita akan membicarakan masalah
pengorbanan. Karena tidak akan ada kemerdekaan tanpa pengorbanan dan
pengorbanan tidak akan sempurna tanpa kemerdekaan. Kemerdekaan adalah harga
mati yang harus dibayar oleh bangsa Indonesia dengan segala upaya pengorbanan
jiwa raga, harta benda, bahkan nyawa sudah mereka siapkan untuk menebus harga
diri bangsa Indonesia. Sejarah mencatat selama tiga ratus lima puluh tahun,
bangsa ini dijajah oleh Belanda, yang telah menguras kekayaan bangsa kita untuk
kepentingan politik dan ekonomi negeri mereka. Penjajahan identik dengan
penindasan, pembodohan dan pelanggaran HAM yang merugikan bangsa terjajah.
Karenanya penjajahan memang harus dihapuskan di muka bumi, karena melanggar
nilai kemanusiaan dan keadilan. Sejarah mencatat pula selama dijajah jepang,
Sebagian orang mungkin berfikir bahwa kejadian ini merupakan kebetulan dan
kemerdekaan Indonesia hanyalah pemberian dan belas kasihan dari saudara tua
Jepang. Namun mereka yang berintelektual dan menggunakan kecerdasan
Spritiualnya akan dapat menelaah bahwa sensungguhnya Allah sedang menunjukkan
kekuasaan Nya. Saat para pejuang Indonesia belum berhasil mengusir tentara
Jepang, Allah justru telah terlebih
dahulu mengirimkan bantuan-Nya dengan kejadian tentara sekutu yang mem-bom
Hiroshima dan Nagasaki pada 15 Agustus 1945, Sehingga Penjajah Jepang menyerah
tanpa syarat kepada tentara sekutu dan melepaskan dareah jajahannya termasuk
Indonesia. Sungguh permainan Allah SWT. sangatlah Cantik.
Ada kesamaan antara perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir
penjajah asing dengan perjuangan Rasulullah dalam melawan kaum kafir Quraisy,
yaitu sama-sama adanya pertolongan dari Allah. Dalam perang Badar, perang besar
pertama antar umat Islam dan kaum Kuffar yang sangat menentukan
kelangsungan dakwah hdup dan matinya ajaran Islam. Dalam perang itu pasukan
Islam hanya 330 orang melawan pasukan musuh 1000 orang. Hal ini membuat Rasulullah SAW sempat
khawatir, karenanya Rasulullah memohon pertolongan Allah, melalui istighatsah.
Allah kemudian menurunkan seribu malaikat, sehingga Rasul dan tentara Islam
bisa memenangkan perang Badar seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-Anfaal:17. Pertolongan itu datang setelah bangsa
indonesia berjuang dan berikhtiar secara maksimal. Saat mengproklamirkan
kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga
Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi dalam keadaan berpuasa. Begitu
sakral prosesi pernyataan kemerdekaan HUT RI saat itu, yang diwarnai nilai
perjuangan dan spiritual agama. Ada pesan spiritual dari 17-8-45 bukan sekedar
tanggal tanpa makna apalagi kebetulan, yakni:
1.
Surat
17 ayat 8, ayat ini menggambarkan tentang rahmat yang harus disyukuri dengan
cara berbuat baik mengikuti ajaran Illahi:
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan
Sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu)
dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.”
2.
Surat
8 ayat 17, ayat ini menggambarkan tentang bagaimana pertolongan Allah bagi
mereka yang ditindas dan dianiaya
“Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan
tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu
melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk
membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin,
dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.”
3.
Surat
8 ayat 45, ayat ini menggambarkan tentang bagaimana kta menyertakan Allah SWT.
Dalam segala amal perbuatan kita termasuk ketika berperang.
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan
(musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah
sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung.”
4.
Surat
45 ayat 8, ayat ini menggambarkan tentang bagaimana seharusnya kita mengisi
mensyukuri kemerdekaan yang telah diraih dengan mengisi kemerdekaan dengan
sebaik-baiknya bukan malah dengan menyombongkan diri sebab hal tersebut sangat
dengan dengan kemurkaan Allah SWT.
“Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian Dia
tetap menyombongkan diri seakan-akan Dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar
gembiralah Dia dengan azab yang pedih”
Jadi
dengan menyakini spritual dalam Kemerdekaan NKRI, hendaknya menambah keteguhan
hati dan semnagat untuk mensyukuri kemerdekaan yang telah diraih ini. Dengan
memperingati17 Agustus setiap tahunnya, jadikanlah peringatan sakral tersebut
sebagai moment untuk menunjukkan rasa syukur dan penghargaan serta terima kasih
kepada Allah SWT. Dan para pejuang bangsa atas jasa-jasa mereka dalam ikut
menghantarkan Kemeredkaan Bangsa Indonesia dan mempertahankannya dari upaya
penjajahan kembali oleh bangsa lain. Oleh karena itu sudah menjadi amanah kita
bersama untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan kerja keras dan
kerja cerdas dalam membangun fisik dan mental, jasmani dan rohani demi
tercapainya bangsa yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.