kk

WELCOME TO BLOG HELDA NITA

Minggu, 27 Agustus 2017

SPIRITUAL dan KEMERDEKAAN


Spiritual dan Kemerdekaan   
Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya. Merdeka bukanlah sesuatu yang dapat diraih sesederhana membalikkan telapak tangan. Merdeka diraih dengan cucuran darah dan air mata anak bangsa. Usaha demi usaha dilakukan hanya untuk satu tujuan yaitu memiliki ibu pertiwi dengan sepenuhnya tanpa diinjak lagi oleh mereka yang menyebut diri sebagai penguasa. Namun ternyata usaha yang sudah sangat maksimal tidak begitu saja dapat  meraih kemerdekaan. Ada kekuatan lain yang perlu kita pahami keberdaannya. Dialah kekuatan doa dari para pejuang bangsa. Dengan campur tangan Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa, semua doa-doa yang disemogakan diwujudkan oleh Allah SWT. Dalam pandangan agama, manusia  hanya bisa berencana dan berusaha secara maksimal. Tercapainya atau tidaknya suatu usaha yang diperjuangkan sangat bergantung kepada iradat atau kehendak Allah SWT. Dengan kehendak Allah SWT., maka tidak ada suatu kekuatan apapun yang bisa menghalanginya (Laa hawlawala quwwata illa billah). Semua perjuangan dirahmati sehingga membawa buah kemenangan. Awamnya saja jika kita telaah bagaimana kekuatan bambu runcing akan mengalahkan senjata meriam dengan kekuatan baja yang dimiliki oleh kolonial. Bagaimana pejuang-pejuang kita yang jumlahnya yang mungkin tidak sebanding dengan pihak musuh dapat mengibarkan bendera kemenangan pada akhirnya. Semua kenyataan inilah yang hendaknya membuka pemikiran kita bahwa ada kekuatan yang melebihi dari kekuatan apapun yang tidak akan ada yang mampu menandingi Nya yakni kekuasaan Allah SWT.
“Wahai orang-orang yang beriman ingatlah pada nikmat Allah yang diberikan kepadamu, ketika suatu kaum mencengkramkan tangannya berbuat jahat kepadamu, lalu Allah mencegah/ menyingkirkan tangan mereka (menyelamatkanmu), dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakkal” (Q.S Al-Maidah:11). Telah dijelaskan Allah SWT. Bahwa Dia-Nya Allah bersama orang-orang yang sedang berjuang untuk negaranya. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia tidaklah muncul begitu saja, namun melalui proses perjuangan panjang yang telah mendahuluinya. Kedatangan  bangsa Eropa yang tidak bersahabat yang datang membawa bedil dan meriam dengan pendekatan perang dengan semboyan Gospel-Gold-Glory (penyebaran kristenisasi, mencari kejayaan/eksploitasi dan mencari daerah jajahan/ kejayaan). Dengan politik Devide et Impera memecah belah masyarakat di Indonesia, sedikit demi sedikit menguasai perjuangan Indonesia ini. Umat islam sangat berkontribusi salamperjuangan kemerdekaan. Perjuangan umat Islam dalam  melawan penjajahan kolonial dimulai dari kerajaan-kerajaan, dan kemudian diteruskan oleh perjuangan rakyat semesta yang dipimpin oleh sebagian besar oleh para ulama.
Ajaran Islam yang dipeluk oleh sebagian besar rakyat Indonesia telah memberikan kontribusi besar, serta dorongan semangat dan sikap mental dalam perjuangan kemerdekaan. Tertanamnya “Ruhul Islam” yang didalamnya memuat antara lain:
1.      Jihad fi sabilillah, telah memperkuat semangat rakyat untuk berjuang melawan penjajah. Dengan  semangat jihad, umat akanmelawan penjajah dan dzolim.
2.      Izin berperang dari Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Hajj: 39, telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, sesungguhnya mereka itu dijajah dan ditindas, Maka Allah  akan membela mereka.
3.      Symbolbegrijipen (simbol yang menggerakkan rakyat) yaitu Allahu Akbar, yang selalu berkumandang dalam era perjuangan umat islam di Indonesia.
4.      Khubul wathon minal Iman, cinta tanah air sebagian dari iman, menjadikan semangat patriotik bagi umat Islam dalam melawan penjajahan.  
Berbicara mengenai kemerdekaan maka kita akan membicarakan masalah pengorbanan. Karena tidak akan ada kemerdekaan tanpa pengorbanan dan pengorbanan tidak akan sempurna tanpa kemerdekaan. Kemerdekaan adalah harga mati yang harus dibayar oleh bangsa Indonesia dengan segala upaya pengorbanan jiwa raga, harta benda, bahkan nyawa sudah mereka siapkan untuk menebus harga diri bangsa Indonesia. Sejarah mencatat selama tiga ratus lima puluh tahun, bangsa ini dijajah oleh Belanda, yang telah menguras kekayaan bangsa kita untuk kepentingan politik dan ekonomi negeri mereka. Penjajahan identik dengan penindasan, pembodohan dan pelanggaran HAM yang merugikan bangsa terjajah. Karenanya penjajahan memang harus dihapuskan di muka bumi, karena melanggar nilai kemanusiaan dan keadilan. Sejarah mencatat pula selama dijajah jepang, Sebagian orang mungkin berfikir bahwa kejadian ini merupakan kebetulan dan kemerdekaan Indonesia hanyalah pemberian dan belas kasihan dari saudara tua Jepang. Namun mereka yang berintelektual dan menggunakan kecerdasan Spritiualnya akan dapat menelaah bahwa sensungguhnya Allah sedang menunjukkan kekuasaan Nya. Saat para pejuang Indonesia belum berhasil mengusir tentara Jepang, Allah justru telah  terlebih dahulu mengirimkan bantuan-Nya dengan kejadian tentara sekutu yang mem-bom Hiroshima dan Nagasaki pada 15 Agustus 1945, Sehingga Penjajah Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu dan melepaskan dareah jajahannya termasuk Indonesia. Sungguh permainan Allah SWT. sangatlah Cantik.  
Ada kesamaan antara perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah asing dengan perjuangan Rasulullah dalam melawan kaum kafir Quraisy, yaitu sama-sama adanya pertolongan dari Allah. Dalam perang Badar, perang besar pertama antar umat Islam dan kaum Kuffar yang sangat menentukan kelangsungan dakwah hdup dan matinya ajaran Islam. Dalam perang itu pasukan Islam hanya 330 orang melawan pasukan musuh 1000  orang. Hal ini membuat Rasulullah SAW sempat khawatir, karenanya Rasulullah memohon pertolongan Allah, melalui istighatsah. Allah kemudian menurunkan seribu malaikat, sehingga Rasul dan tentara Islam bisa memenangkan perang Badar seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-Anfaal:17.  Pertolongan itu datang setelah bangsa indonesia berjuang dan berikhtiar secara maksimal. Saat mengproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi dalam keadaan berpuasa. Begitu sakral prosesi pernyataan kemerdekaan HUT RI saat itu, yang diwarnai nilai perjuangan dan spiritual agama. Ada pesan spiritual dari 17-8-45 bukan sekedar tanggal tanpa makna apalagi kebetulan, yakni:
1.      Surat 17 ayat 8, ayat ini menggambarkan tentang rahmat yang harus disyukuri dengan cara berbuat baik mengikuti ajaran Illahi:
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan Sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.”

2.      Surat 8 ayat 17, ayat ini menggambarkan tentang bagaimana pertolongan Allah bagi mereka yang ditindas dan dianiaya
“Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

3.      Surat 8 ayat 45, ayat ini menggambarkan tentang bagaimana kta menyertakan Allah SWT. Dalam segala amal perbuatan kita termasuk ketika berperang.
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung.”
4.      Surat 45 ayat 8, ayat ini menggambarkan tentang bagaimana seharusnya kita mengisi mensyukuri kemerdekaan yang telah diraih dengan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya bukan malah dengan menyombongkan diri sebab hal tersebut sangat dengan dengan kemurkaan Allah SWT.
“Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian Dia tetap menyombongkan diri seakan-akan Dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah Dia dengan azab yang pedih”


Jadi dengan menyakini spritual dalam Kemerdekaan NKRI, hendaknya menambah keteguhan hati dan semnagat untuk mensyukuri kemerdekaan yang telah diraih ini. Dengan memperingati17 Agustus setiap tahunnya, jadikanlah peringatan sakral tersebut sebagai moment untuk menunjukkan rasa syukur dan penghargaan serta terima kasih kepada Allah SWT. Dan para pejuang bangsa atas jasa-jasa mereka dalam ikut menghantarkan Kemeredkaan Bangsa Indonesia dan mempertahankannya dari upaya penjajahan kembali oleh bangsa lain. Oleh karena itu sudah menjadi amanah kita bersama untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan kerja keras dan kerja cerdas dalam membangun fisik dan mental, jasmani dan rohani demi tercapainya bangsa yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.